Majas Perbandingan
Riska Lestari
Minggu, 25 Februari 2018
Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Ditinjau dari cara pengambilan perbandingannya,
Majas Perbandingan dibagi menjadi:
1) Majas Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh :
- Semangatnya keras bagaikan baja.
- Mukanya pucat bagai mayat.
- Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama
- Bak mencari kutu dalam ijuk. (Melakukan sesuatu yang mustahil)
- Bagai kambing dihalau ke air. (Hal orang yang enggan disuruh atau diajak mengerjakan sesuatu)
- Semanis madu.
- Sedalam laut.
- Secantik bidadari.
- Sesegar udara pagi.
2) Majas Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.
Me·ta·fo·ra /metafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara
Contoh:
-Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
-Raja siang keluar dari ufuk timur
-Jonathan adalah bintang kelas dunia.
-Harta karunku (sangat berharga)
-Dia dianggap anak emas majikannya.
-Perpustakaan adalah gudang ilmu.
-Kapan Anda bertemu dengan lintah darat itu?
-Siti Mutmainah adalah kembang desa di sini.
-Kelaparan masih tetap menghantui rakyat Etiopia.
-Nina tangkai hati ibu.
3) Majas Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
-Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
-Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
-Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.
-Peluru mengoyak-ngoyak dada musuh.
-Banjir besar telah menelan seluruh harta penduduk.
-Matahari mulai merangkak ke atas.
-Kabut tebal menyelimuti desa kami.
4) Majas Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
-Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
-Mendayung bahtera rumah tangga. (Perbandingan yang utuh bagi seseorang dalam rumah tangga)
5) Majas Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
-Ia terkenal sebagai buaya darat.
-Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
-Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
-Melati, lambang kesucian
-Teratai, lambang pengabdian
6) Majas Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
-Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
-Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
-Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
-Ayah suka mengisap gudang garam. (Maksudnya rokok)
-Si Jangkung dipakai sebagai sebagai pengganti orang yang mempunyai ciri jangkung.
7) Majas Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
- Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
- Per kepala mendapat Rp. 300.000.
Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
- Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
- Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
-Sudah seminggu ini Iwan tidak tampak batang hidungnya. (Padahal yang dimaksud bukan hanya batang hidung)
-Indonesia berhasil memboyong kembali piala Thomas. (Padahal yang berhasil hanya satu regu bulu tangkis)
Pars pro toto adalah penyebutan sebagian untuk maksud keseluruhan. Contoh:
-Jauh-jauh telah kelihatan berpuluh-puluh layar di sekitar pelabuhan itu.
-Selama ini kemana saja kau? Sudah lama tak nampak batang hidungmu. Nenek selalu menanyakan kau.
-Ia harus bekerja keras sejak pagi hingga sore karena banyak mulut yang harus disuapi.
-Kita akan mengadakan selamatan sebagai rasa syukur karena kita naik kelas semua. Untuk itu biaya kita tanggung bersama tiap kepala dikenakan iuran sebesar Rp 1.500,00
Totem pro parte adalah majas penyebutan keseluruhan untuk maksud sebagian saja. Contoh:
-Dalam musim kompetisi yang lalu, kita belum apa-apa. Tetapi dalam tahun ini, sekolah kita harus tampil sebagai juara satu.
-Dalam pertandingan musim lalu, Indonesia dapat meraih medali emas.
8.) Majas Simile
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
Contoh:
-Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
0 komentar:
Posting Komentar